Sejarah Guppy Si " Million Fish"

Sejarah Ikan Guppy si “Million Fish”

Ikan guppy pernah didatangkan oleh banyak negara ke Indonesia sebagai pembasmi nyamuk. Kemudahannya berkembang biak, menyesuaikan diri dengan lingkungan dan mau makan apa saja merupakan alasan yang kuat mereka dipilih sebagai pembasmi serangga atau nyamuk penyebar malaria.

Guppy-populer sebagai ikan seribu, yang menjadi hama ini berwarna kusam dan tidak menarik. Sebaliknya guppy yang ikan hias mempunyai bentuk unik dan berwarna-warni. Bagaimana mereka bisa demikian jauh berbeda, barangkali merupakan pertanyaan yang menarik. Perjalanan guppy cukup panjang, sebelum mereka menjadi ikan hias yang menarik, sampai memakan waktu ratusan tahun lamanya.

Sejarah Asal-Usul

Ikan itu pertama kali dikenal pada 1859. Pada waktu itu seorang ilmuan Jerman yang sengaja mengumpulkan ikan-ikan di daerah Venezuela mendapatkan ikan ini diantara sekian banyak ikan yang berhasil dikoleksinya. Wilhelm C.H. Peters, demikian namanya dengan melihat tanda-tanda yang tidak teratur pada badan dan sirip ekornya lantas membaptisnya dengan nama Poecilia reticulata.

Kemudian pada tahun 1861 seorang Spanyol bernama Filipii menemukan ikan yang mirip bentuknya di daerah Barbados. Karena menganggap berbeda dengan ikan yang ditemukan terdahulu, ia memberi nama ikan temuannya ini dengan Lebistes poecilia.

Nama guppy mulai populer dipakai untuk menyebut ikan ini sejak 1866. Saat itu seorang ahli botani Inggris. Dr. Robert Lechmere Guppy, membawa pulang beberapa ikan dari Kepulauan Trinidad. Ia memberikan ikan tersebut pada teman karibnya, Dr. Albert Guenther, yang bekerja pada British Museum. Karena menyangka temannya yang menemukan ikan itu, maka tanpa pikir panjang Dr. Albert Guenther memberi nama Girardinus guppyi. Karena kesalahpahaman itulah, maka sampai kini ikan itu populer dengan nama ikan guppy, baik di kalangan pedagang maupun penggemar ikan hias.

Kemudian pada tahun 1909. J.A.M Vipan, pimpinan rombongan pengumpul ikan untuk British Museum, mulai mengotak-atik mengawinsilangkan ikan-ikan yang ebrasal dari Venezuela, Trinidad, dan Barbados. Dari ujicobanya, terbuktilah bahwa ketiganya merupakan satu jenis. Dari sinilah pula namanya lantas diubah menjadi Lebistes reticulatus, sebelum berubah lagi menjadi Poecilia reticulata. Sekalipun nama ilmiahnya berganti-ganti beberapa kali, toh ikan ini tetap akrab dengan panggilan guppy.


Beragam Jenis-Jenisnya

Sekalipun kecil dan gampang perawatannya, namun guppy mempunyai keistimewaan yang tidak dimiliki ikan lain. Ikan guppy jantan mempunyai ciri paras yang beragam. Selain ragam rupanya, juga tidak pernah berakhir variasi warna, pola dan perkembangan sirip yang dihasilkan.

Ternyata bukan hanya para pembudidaya ikan saja yang tertarik pada guppy tetapi juga para ilmuan. Ikan ini dipilih untuk dijadikan ujicoba menghitung seluruh keturunannya. Dr. Herbert R. Axelrod dan Wilfred Whitern dalam buku Guppies menyebutkan, sepasang induk guppy yang dibiarkan berbiak dalam tempat dan makanan cukup dalam tempo satu tahun bisa mencapai 3000 ekor.

Barangkali timbul anggapan bahwa jumlah ini hanya mengada-ada. Sesungguhnya kita bisa (kalau mau) mencoba sendiri dengan mudah, di sini. Kalau ikan ini berbiak pada umur 3 bulan dengan anak 50 – 100 ekor setiap bulan, sampai berumur 6 bulan, maka jumlah itu bukan mustahil. Kalau ada petani (pembudidaya) yang terperangah juga mendengar jumlah itu adalah wajar. Sebab selama ini anak-anak guppy sudah dijual ketika berumur 3 bulan, dan sama sekali tidak pernah (terpikir dan dicoba) untuk mengawinkan seluruh keturunannya sehingga mencapai jumlah jutaan. Dari sinilah orang luar negeri yang lebih jujur dan terbuka sudah mulai (sejak lama) menyebutnya “Million Fish”. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kelebihan dan Kekurangan dalam Budidaya Ikan

3 Penyakit Ikan Guppy dan Cara Mengatasinya

Mengenal Bagimana Ikan Guppy Tidur